Selasa, 10 Januari 2012

Belajar Memahami

Daripada terus-menerus memenuhi jiwa kita dengan  pertanyaan-pertanyaan mengapa Tuhan mengijinkan ini dan itu terjadi, kenapa istri / suamiku begini, mengapa anakku begitu, kenapa ortuku / mertuaku kok begini, apa salahku sehingga aku diperlakukan seperti ini, dsb…dsb…dsb.

Senin, 09 Januari 2012

Doa yang Meneduhkan Jiwa

Doa merupakan bentuk komunikasi spiritual antara kita (ciptaan) dengan TUHAN (pencipta).

Prinsip dari doa itu sendiri tetaplah satu, yakni doa adalah cara mengisi satu titik kekosongan di dalam diri kita dengan cara Ilahi -berdoalah supaya kamu jangan jatuh.
Namun ketika seseorang tidak mampu menemukan cara mengisi kekosongan dengan benar, maka ia akan mengisinya dengan caranya sendiri, misal pergi ke pelacuran, perselingkuhan, mabuk-mabukan, dsb. Yang kesemuanya bersifat merusak, baik diri sendiri maupun orang lain.

Mari bersama kita simak 2 (dua) hal dibawah ini:
1. Doa hampir selalu adalah ekspresi dari suatu kerinduan dapat bertemu dengan TUHAN untuk memperoleh petunjuk-Nya.
2. Doa hampir selalu berisi 2 (dua) hal ini:
a. ucapan syukur; dalam maksud bersyukur atas segala sesuatu yang telah TUHAN berikan kepada kita.
b. permohonan; baik itu buat diri sendiri maupun untuk orang lain (syafaat)

Ketika seseorang berdoa, dia sedang berbicara dengan TUHAN. Seperti pada lazimnya orang berbicara pasti dua arah (keduanya terlibat dalam proses bicara dan mendengar). Bayangkan jika Anda sedang berbicara dengan seseorang (baik kepada pimpinan maupun bawahan) tapi yang diajak bicara diam tanpa memberi respon apapun, maka situasi ini akan membuat Anda merasakan tidak dihargai sebagai bawahan maupun merasakan tidak dihormati sebagai pimpinan. Dan pada ujung-ujungan Anda sakit hati dan marah.
 
Doa bukanlah dalam rangka menjalankan perintah agama atau Kitab Suci, namun harus lahir dari satu kesadaran pribadi bahwa kita ini butuh ketemu TUHAN supaya dapat mengetahui kehendak-NYA.
Ingat dan taruh ini dalam hati dan pikiran kita: "Otoritasi TUHAN bukan terletak pada Kitab Suci, tapi otoritasi Kitab Suci ada pada TUHAN". Jadi TUHAN bisa memberitahukan petunjuk teknis / pelaksanaan yang berbeda sekalipun bunyi ayat yang kita baca maupun dengar sama hari ini dan kemarin.

Dengan memperbanyak doa, maka jiwa kita akan menjadi semakin teduh dan jiwa yang semakin teduh itu menghasilkan karakter, tindakan dan prilaku yangteduh pula, artinya hidup kita tidak membuat orang lain merasa terintimidasi.


Yesus Kristus adalah pribadi yang paling rendah hati dan lemah lembut, karenanya orang Kristen memiliki karakter seperti Kristus yang sekalipun diperlakukan tidak adil, diintimidasi, dicari-cari kesalahannya, dianiaya bahkan akhirnya dibunuh pun tetap mengampuni. Dengan siapa kita lebih melekat, maka seperti itulah karakter kita.
Sebaliknya karakter Iblis / setan, ia selalu mengintimidasi, mencari-cari kesalahan, menganiaya, berlaku semena-mena, bahkann tidak jarang merusak dan membunuh.


Bagaimana Anda berdoa dan kepada siapa kita berdoa, itu yang menentukan seperti apa jiwa kita dan bagaimana jiwamu itu yang menentukan prilakumu.
Berdoalah kepada Allah dengan nama Yesus Kristus dalam Roh Kudus.